Lihat Dirimu!

Gambar dan ilustrasi: Freepik.

Detik demi detik berlalu, hingga hari berganti hari, berapa banyak dosa yang telah kita perbuat? Berapa banyak waktu yang terlewat kita gunakan untuk bermaksiat? Belumkah tiba waktunya untuk kita bertaubat?

Saudaraku, tahukah anda bahwa musibah yang Allah timpakan merupakan sebuah peringatan? Ia adalah teguran atas dosa yang kita kerjakan dan maksiat yang kita lakukan. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman:

{وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى الْقُرٰىٓ إِلَّا وَأَهْلُهَا ظٰلِمُونَ ○}

Artinya: "Dan tidak pernah Kami membinasakan (penduduk) negeri, kecuali penduduknya melakukan kezhaliman." (QS. Al-Qasas (28): 59)

Mereka berbuat zhalim. Mereka menzhalimi diri mereka dengan maksiat. Mereka menzhalimi diri mereka dengan dosa yang mereka perbuat. Lalu mereka tidak bertaubat. Maka Allah timpakan kepada mereka adzab, wal'iyadzu billah.

Cukuplah musibah yang menimpa sebagai teguran bagi kita. Pandemi yang melanda, wabah Covid-19 yang tak kunjung sirna. Cukuplah menjadi peringatan untuk kita bertaubat, memperbanyak istighfar, menjauhi maksiat, dan kembali ke jalan yang benar.

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau seorang nabi, beliau ma'shum (terhindar dari segala jenis dosa), berapa kali beliau beristighfar dalam sehari? Lebih dari tujuh puluh kali. Dalam sebuah hadits disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

((وَاللهِ إنِّى لأَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً))

Artinya: “Demi Allah, sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

Lalu bagaimana dengan kita yang hanya manusia biasa, yang setiap hari melakukan dosa, berapa kali kita beristighfar? Mari kita introspeksi diri. Kita tak tahu kapan kematian akan menghampiri. Mungkin hari ini, esok, atau bahkan nanti.




Sumber:
¹Al-Qur'an Al-Karim.
²hadithprophet.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama