Segalanya Instant

Gambar dan ilustrasi: Freepik.

Tahun 2024.
Zaman ketika teknologi sudah berkembang sangat pesat. Semua serba instant. Tidak hanya makanan, teknologi-pun instant. Artificial Intelligence (AI) tersebar dimana-mana dengan berbagai macam fungsinya. Bahkan segala aspek kini bisa diselesaikan hanya dalam sekejap dengan bantuan AI.

Tapi tidak dengan hidup. Hidup ini tidaklah instant. Untuk memperoleh pengalaman berharga, tidak cukup dengan sekadar rebahan saja. Untuk menggapai impian dan kesuksesan, tidak bisa hanya dengan scrolling sampai lupa makan. Semuanya butuh proses.

Itu dunia. Bagaimana dengan akhirat?

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

{أحَسِبَ النَّاسُ أنْ يُتْرَكُوا أنْ يَقُوْلُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لَايُفْتَنُوْنَ ○}

Artinya: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?" (QS. Al-'Ankabut (29): 2)

Lalu, untuk apa Allah menguji kita? Sebagaimana dijelaskan pada ayat setelahnya, yaitu supaya Allah tahu siapa diantara kita yang jujur, setia dengan keimanannya, dan siapa yang berbohong, hanya pura-pura beriman saja. Mereka yang katanya "muslim" tapi shalat hanya sepekan sekali, itupun kalau sempat, dan semisalnya.

Perlu diketahui, bahwa ujian dan cobaan tidak selalu berupa musibah. Bisa jadi nikmat yang selama ini kita rasakan juga merupakan cobaan bagi kita. Apakah karena nikmat itu kita menjadi lalai? Lupa bahwa ia sejatinya datang dari Allah? Lupa bahwa seharusnya kita mensyukurinya dengan semakin memperbanyak ibadah kepada-Nya?

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

((عَجَبًا لِأمْرِ الْمُؤْمِنِ، إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأحَدٍ إلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إنْ أصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإنْ أصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ))

Artinya: "Sungguh menakjubkan urusan seorang mu'min. Sesungguhnya seluruh urusannya itu baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mu'min. Apabila dia mendapatkan nikmat dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan apabila dia mendapatkan musibah dia bersabar, maka itu baik baginya." (HR. Muslim)

Begitulah hidup. Hidup adalah perjalanan, bukan teleportasi. Jika anda ingin mencapai tujuan, maka mulailah berjalan perlahan. Jika ingin merasakan hasilnya, anda harus menikmati dahulu prosesnya. "Bahkan se-instant-instant-nya mie instant, masih perlu proses sebelum dikonsumsi."




Sumber:
¹Al-Qur'an Al-Karim.
²hadithprophet.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama